Minggu, 06 Januari 2013

Tahapan Menggarap Sawah

Sawah adalah kantornya para petani. Hampir tiap hari mereka ke sawah untuk bekerja. Berkat mereka, kebutuhan makanan kita terpenuhi dengan harga lokal, tidak perlu impor jauh-jauh. Eh, mau tau nggak sih apa saja tahapan dalam menggarap sawah mulai dari mengolah tanah, menanam, hingga panen?

Bagaimana cara menggarap sawah?
Berikut tipsnya:



  • MBABAD DAMEN 
(Memangkas seluruh jerami/DAMEN yag ada di sawah, setelah panen)
Bila damen/jerami itu bagus dan segar, biasanya para petani akan membabad damen/ngarit dan jerami tersebut dikumpulkan dan di bongkok/diikat kemudian di bawa pulang untuk makanan kerbau/sapi. Dan sebagian jerami akan dikeringkan kemudian disimpan di gudang/kandang ternak sebagai makanan cadangan untuk sapi dan kerbau.

Pada masa sulit seperti kemarau misalnya akan sulit mendapatkan rumput. Maka jerami kering itu menjadi makanan alternatip buat sapi/kerbau. Dengan ditambahkan "bumbu" yaitu air garam. Jerami kering bisa juga untuk keperluan2 lain seperti untuk membakar, membuat alas ternak unggas atau dibuat pupuk.


  • NEMBOK 
(Membersihkan pematang sawah (galengan) dan menambal kembali dengan tanah/lumpur sawah yg baru)
Nembok galengan juga berfungsi untuk menggemburkan tanah sisi sawah karena tempat itu tidak mungkin terjangkau oleh bajak yang dijalankan oleh tenaga kerbau/sapi.
Setelah ditembok pematang sawah itu akan menjadi rapih dan tanah baru akan mudah ditanami tanaman lain seperti ubi kayu dan kacang-kacangan setelah proses tandur (tanam padi) selesai.


  • NGLUKU
(Membajak sawah dengan menggunakan 1 set alat bajak dengan memanfaatkan tenaga kerbau atau sapi)
Dengan ngluku ini bertujuan untuk membalik permukaan tanah dari seluruh permukaan tanah sawah.
Setelah diluku, sawah dibiarkan dahulu agar rumput2 yg tertimbun (dari proses pembalikan tanah) membusuk. Biasanya dalam satu minggu. 

Setelah itu dilakukan pembajakan tahap kedua (NGGARU).


  • NGGARU

(Membajak tahap kedua)
Jika ngluku adalah membalik tanah, maka nggaru adalah meratakan tanah. Dan menghancurkan gumpalan2 tanah dan menyapu sisa2 rerumputan yang tidak membusuk/hidup lagi.
Setelah seluruh permukaan tanah cukup rata dan gembur, maka siap untuk ditanami bibit padi.


  • TANDUR

(Menanam)
Kegiatan menanam padi, benih2 padi yg sudah di-daut kemudian didistribusikan ke sawah yang sudah siap ditanami padi.


  • PANEN

Jelas, terakhir yaitu mengambil semua hasil tanaman yang sudah tumbuh. Setelah itu hasil panen dapat dijual agar mendapatkan keuntungan dan hasil jerih payah selama ini terbayar.

Sumber:
http://rumahtani.multiply.com/journal/item/1/Mengolah-sawah-?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem



Berbagai Pola Mengikat Tali Sepatu

Bosan dengan  pola pemasangan tali sepatu yang gitu-gitu aja? Ada banyak cara kreatif untuk memasang tali sepatu loh.. Sekali-sekali boleh dicoba nih ganti pola..

Seperti apa sajakah pola dalam mengikat tali sepatu?Berikut tipsnya:

1. Criss Cross Lacing

  
2. Over Under Lacing
  
3. Straight (European) Lacing
  
 
4. Straight (Bar) Lacing
  
5. Straight (Easy) Lacing
  
6. Hiking Lacing / Biking Lacing
  
7. Sawtooth Lacing
  
8. Shoe Shop Lacing
  
9. Display Shoe Lacing
  
10. Ladder Lacing
  
11. Spider Web Lacing
  
12. Double Back Lacing
  
13. Bow Tie Lacing
  
14. Army Lacing
  
15. Train Track Lacing
  
16. Double Helix Lacing
  
17. Double Cross Lacing
  
18. Hash Lacing
  
19. Lattice Lacing
  
20. Zipper Lacing
  
21. Riding Boot Lacing
  
22. One Handed Lacing
  
23. Segmented Lacing
  
24. Knotted Segment Lacing
  
25. Hidden Knot Lacing
  
26. Loop Back Lacing
  
27. Knotted Lacing
  
28. Twistie Lacing
  
29. Roman Lacing
  
30. Hexagram Lacing
  
31. Pentagram Lacing
  
32. Footbag Lacing
  
33. Lock Lacing
  
34. Checkerboard Lacing
  
Sumber:

http://antumfiqolbi.wordpress.com/2012/07/02/34-model-unik-mengikat-tali-sepatu/